Jendela Rumah Lama

Jendela Rumah Lama

Česko-Slovenská filmová databáze

© 2001-2024 POMO Media Group s.r.o.

Všechna práva vyhrazena.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jendela Rumah Kita adalah seri televisi drama Indonesia produksi PT. Sepro Karya Pratama tahun 1989-1990. Seri ini disutradai oleh Dedi Setiadi dan Ismail Sofyan Sani, dengan durasi 60 menit (16 episode). Film ini ditayangkan oleh TVRI. Film ini dibintangi oleh Dede Yusuf, yang namanya melambung setelah bermain sebagai Jojo dalam film ini. Desi Ratnasari muda juga berperan dalam salah satu episode seri ini, "Gadis Manis dalam Gerimis" yang disutradarai oleh Ismail Sofyan Sani. Mulai tayang tanggal 16 April 1989.

Penerbit Jakarta : Republika Penerbit, 2020

Deskripsi Fisik vi, 215 hlm. ; 20,5 cm

Subjek Fiksi Indonesia / Novel

Bahasa Indonesia

Call Number 813 ASM r ; 899.2213 NAD r

Ada dua orang pria yang keduanya sakit parah, menempati ruang rumah sakit yang sama. Yang satu diizinkan duduk di tempat tidurnya selama satu jam setiap sore untuk membantu mengalirkan cairan dari paru-parunya. Tempat tidurnya berada di sebelah jendela kamar. Dan yang lain harus menghabiskan waktunya, berbaring di tempat tidur.

Mereka berbicara berjam-jam. Mereka berbicara tentang istri dan keluarga mereka, rumah mereka, pekerjaan mereka, keterlibatan mereka dalam dinas militer, dan di mana mereka berlibur.

Dan setiap sore ketika pria yang tempat tidurnya dekat jendela bisa duduk, dia akan melewatkan waktu dengan menceritakan kepada teman sekamarnya semua hal yang bisa dilihatnya di luar jendela. Pria di tempat tidur lainnya mulai antusias dia dapat merasakan keindahan hidup walupun itu hanya untuk sekejab, di mana dunianya akan menjadi indah dan dimeriahkan oleh semua aktivitas dan keberagaman warna di luar jendela rumah sakit.

Jendela itu menghadap ke taman dengan danau yang indah. Bebek dan angsa bermain di air sementara anak-anak mengarungi perahu mereka. Pasangan muda-mudi berjalan bergandengan tangan dengan bunga dari setiap warna pelangi. Pohon tua yang besar menghiasi taman, dan pemandangan cakrawala kota bisa dilihat di kejauhan.

Ketika pria di dekat jendela menggambarkan semua ini dengan sangat detail, pria di sisi lain ruangan akan menutup matanya dan membayangkan pemandangan yang indah itu.

Suatu sore yang hangat, pria di dekat jendela itu menggambarkan sebuah parade yang lewat di bawah. Meskipun pria yang di sisi lain tidak bisa mendengar band – dia bisa melihatnya di pikirannya ketika pria di dekat jendela menggambarkannya.

Minggu berlalu. Suatu pagi, seorang perawat datang membawa air untuk mandi dan ia menemukan mayat pria di dekat jendela, yang meninggal dengan tenang dalam tidurnya. Dia sedih, dan memanggil petugas rumah sakit untuk membawa mayat itu pergi.

Segera setelah tampaknya tepat dalam beberapa hari, pria yang satunya bertanya apakah dia bisa dipindahkan ke dekat jendela. Lalu perawat itu dengan senang hati memindahkan pria itu, dan setelah memastikan dia merasa nyaman, dia meninggalkannya sendirian. Perlahan-lahan, dengan menahan rasa sakit, dia menyandarkan tubuhnya pada satu siku untuk melihat pertama kali ke dunia luar. Akhirnya, dia akan senang dengan melihatnya sendiri.

Dia bergerak perlahan untuk berbalik dan melihat ke luar jendela di samping tempat tidur. Ternyata jendela itu menghadap ke dinding kosong. Pria itu bertanya pada perawat mengapa teman sekamarnya yang meninggal itu menggambarkan hal-hal luar biasa di luar jendela ini. Perawat itu menjelaskan bahwa pria itu buta, dan bahkan tidak bisa melihat dinding. Lalu perawat itu berkata, “Mungkin dia hanya ingin memberimu semangat dan harapan.”

Stories adapted from http://www.motivational-well-being.com/motivational-stories-9.html)

Česko-Slovenská filmová databáze

© 2001-2024 POMO Media Group s.r.o.

Všetky práva vyhradené.